Fobia dan Trauma Bedanya, Meski Sama-Sama Bikin Ketakutan
Fobia dan trauma sama-sama memunculkan rasa khawatir dan pun takut. Kedua situasi ini pun sama-sama menimbulkan kecemasan yang benar-benar tidak nyaman. Lantas, bagaimana teknik membedakannya?
Apa tersebut fobia?
Fobia ialah reaksi ketakutan berlebih, tidak terkendali, dan tidak masuk akal disertai dengan kemauan kuat guna menghindari benda, orang, aktivitas, tempat, dan kondisi tertentu. Orang dengan fobia seringkali menyadari betul bahwa ketakutannya tidak masuk akal namun ia tidak dapat melakukan apa-apa guna mengatasinya.
Fobia seringkali diakibatkan oleh kejadian tertentu yang akhirnya menimbulkan ketakutan berlebih di lantas hari. Namun, tak melulu itu, hal genetik dan lingkungan pun dapat mengakibatkan seseorang merasakan fobia.
Apa tersebut trauma?
Dikuti dari American Psychological Association, trauma ialah respon emosional terhadap sekian banyak peristiwa yang menakutkan laksana kecelakaan, kekerasan, pemerkosaan, atau bencana alam yang pernah dialaminya. Biasanya situasi ini langsung dirasakan tepat sesudah kejadian.
Trauma memunculkan efek dan reaksi jangka panjang laksana emosi yang tidak bisa diprediksi, bayang-bayang akan kejadian masa kemudian yang menakutkan, dan gejala jasmani seperti sakit kepala sampai mual. Orang yang merasakan trauma tak jarang mengalami kendala untuk melanjutkan hidupnya pulang normal laksana sedia kala.
Lantas, apa bedanya takut dengan trauma?
Meskipun sama-sama menyebabkan kegelisahan dan ketakutan berlebih, takut dan trauma memiliki sejumlah perbedaan yang lumayan mendasar.
Menurut fenomena yang ditimbulkannya
Meskipun takut dan trauma sekilas tampak serupa, tetap ada sejumlah perbedaan yang mendasarinya.
Gejala fobia
- Gagap
- Pusing atau kliyengan
- Mual
- Berkeringat
- Denyut jantung bertambah cepat
- Sesak napas
- Gemetar
- Sakit perut
- Memiliki kegelisahan berlebih
Gejala trauma
- Syok
- Insomnia atau sering memiliki mimpi buruk
- Mudah kaget
- Denyut jantung meningkat
- Linglung dan susah konsentrasi
- Mudah marah dan sensitif
- Memiliki kegelisahan dan ketakutan berlebihan
- Merasa kecil hati dan putus asa
- Merasa bersalah, malu, dan menyalahkan diri sendiri
- Menarik diri dari lingkungan sekitar
Meskipun penyebab dan fenomena trauma secara beragam, namun ada sejumlah gejala dasar yang dapat Anda perhatikan. Orang yang mempunyai pengalaman traumatis akan terlihat terguncang dan kehilangan arah. Mereka bisa jadi tidak menanggapi pembicaraan seperti yang seharusnya. Di samping itu, korban trauma seringkali mengalami kegelisahan yang berlebih nyaris di sepanjang waktu.
Sedangkan pada fobia, fenomena tersebut tidak hadir terus menerus, melainkan melulu pada ketika seseorang merasakan situasi atau mendatangi sesuatu urusan yang dirasakan fobia.
Kemunculan gejala
Orang yang takut terhadap sesuatu melulu akan mengalami sekian banyak gejalanya andai melakukan kontak dengan sumber fobia. Pada beberapa orang yang merasakan fobia lumayan parah, melulu dengan memikirkan sumber takut bahkan bisa membuatnya merasa panik dan ketakutan.
Sementara pada trauma, seringkali kenangan dan benak ini tidak jarang kali melekat tanpa dapat dilepaskan. Setiap hari Anda dapat terbayang-bayang kejadian buruk yang pernah kita alami dan akhirnya tidak jarang kali diselimuti ketakutan serta kegelisahan sehingga kualitas hidup Anda juga menurun.
Namun, berhadapan langsung dengan kejadian yang mengingatkan kita pada trauma bakal memperparah fenomena yang bakal muncul.
0 Response to "Fobia dan Trauma Bedanya, Meski Sama-Sama Bikin Ketakutan"
Posting Komentar